Rabu, 30 April 2014

Pelaksanaan Tes Psikometri Rekrutmen Calon Petugas Kesehatan Haji Indonesia (PKHI) 2014


Menindaklanjuti surat dari Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI tanggal 7 April 2014 tentang Pelaksanaan Tes Psikometri Rekrutmen Calon Petugas Kesehatan Haji Indonesia (PKHI), maka pada Sabtu, 26 April 2014 telah digelar Kegiatan Tes Psikometri Rekrutmen Calon Petugas Kesehatan Haji (PKHI) yang bertempat di Operation Room RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.
Berdasarkan data, 62 orang calon PKHI yang lolos sebelumnya  telah  melalui proses pemberkasan/ administrasi. Selanjutnya, salah satu tahapan penentuan petugas adalah penentuan tes kesehatan psikometri sebagai rangkaian pelaksanaan pelatihan kompetensi.
Dengan tujuh orang pemeriksa yang terdiri dari 4 dokter spesialis jiwa dan 3 orang psikiater, pemeriksaan dilaksanakan sesuai dengan pedoman pemeriksaan yang disusun oleh PP PDSKJI. (srs)

Jumat, 25 April 2014

Kunjungan HIMAPSI (Himpunan Mahasiswa Program Studi Psikologi) Universitas Yudharta Pasuruan



RSJ Lawang sebagai RS Pendidikan seringkali menjadi tempat penyelenggaraan kegiatan pendidikan dari medis maupun non medis. Seperti yang saat ini sedang dilaksanakan adalah penerimaan kegiatan kunjungan dari HIMAPSI (Himpunan Mahasiswa Program Studi Psikologi) Universitas Yudharta Pasuruan pada Rabu kemarin, 23 April 2014.

Mahasiswa Program Studi Psikologi dari Universitas Yudharta Pasuruan sebanyak 75 orang mengikuti kegiatan ini dengan tujuan mempelajari aspek-aspek kejiwaan yang melatarbelakangi timbulnya gangguan jiwa.
Kegiatan kunjungan kali ini juga mempelajari aktivitas-aktivitas yang dilakukan pasien dengan gangguan jiwa serta program-program rehabilitasi yang dilakukan untuk pasien dengan gangguan jiwa sebelum kembali ke masyarakat.
Kegiatan kunjungan diawali dengan paparan profil Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang, pemberian materi tentang psikologi gangguan jiwa dan kunjungan ke ruangan-ruangan rawat.
Adapun ruangan yang dikunjungi yaitu ruang rawat psikiatri, ruang rawat gangguan mental organik, ruang rehabilitasi dan ditutup dengan kunjungan ke Museum Kesehatan Jiwa yang merupakan satu-satunya museum tentang sejarah kesehatan jiwa di Indonesia.

Senin, 07 April 2014

World Autism Awareness Day 2014 RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang




Untuk memperingati World Autism Awareness Day / Peringatan Hari Autisme Sedunia. Rabu, 2 april 2014 RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat menghimbau kepada seluruh karyawan memakai pakaian bernuansa biru. Tema World Autism Awareness Day pada tahun ini adalah “Autisme dapat disembuhkan, ayo verbal, ayo sekolah regular”. Tahun 2014 merupakan tahun ke-7 peringatan World Autism Awareness Day di RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat. Dan untuk mendukung peringatan kegiatan ini, tim dari PKMRS RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang menyelenggarakan sosialisasi tentang “Autisme Merupakan Gangguan Perkembangan Pada Anak”, di PKJ (Poli Kesehatan Jiwa) yang di ikuti oleh penderita gangguan jiwa dan keluarga yang sedang melakukan kontrol rawat jalan.

Pembicara dalam acara sosialisasi tersebut adalah Dr. Tiwik Kusdiningsih, Sp.KJ., dalam kegiatan ini dijelaskan bahwa autisme pada anak merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada anak, jika tidak ditangani dengan baik maka akan berdampak pada kehidupan pribadi anak. Gangguan masa perkembangan pada anak penderita autisme ditandai dengan gangguan berbicara/berinteraksi, membaca, dan perilaku. Ciri-ciri umum yang nampak pada anak penderita autisme adalah tidak mudah bersosialisasi dengan orang lain, membaca dengan gagap, berperilaku tidak sama dengan anak seusianya.
Banyak faktor yang menyebabkan autisme antara lain : faktor genetik, disfungsi imunologi, gangguan metabolisme, lingkungan, dll. Namun bukan berarti penderita autisme pada anak tidak dapat disembuhkan, autisme dapat disembuhkan dengan penanganan yang Intensif, Komprehensif/menyeluruh, sejak dini, dan terus menerus. Dr. Tiwik Kusdiningsih, SpKj juga menyarankan bahwa anak penderita autisme tidak perlu disembunyikan dari lingkungan, karena akan memperburuk kondisi kejiwaan anak ketika anak tersebut sudah dewasa.
RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat menyediakan tempat penanganan untuk anak penderita autisme. Penanganan yang dilakukan adalah dengan memberi pelatihan perilaku, terapi wicara, okupasi, fisik dan sosial. Penderita autisme harus mendapat terapi yang sifatnya berkelanjutan, dengan tujuan agar penderita bisa hidup mandiri dan memiliki kepercayaan diri di lingkungan bermasyarakat.
Autisme pada anak bisa terjadi pada siapa saja, bahkan orang terdekat dengan kita. Mereka bukan musuh dan mereka tidak harus kita hindari, karena dengan mengajak berinteraksi secara terus menerus sangat membantu mereka. Untuk pemulihan penanganan yang tepat dapat membantu penderita autisme untuk bisa hidup bersosialisasi dengan masyarakat.