Rabu, 31 Agustus 2016

PEMBEBASAN TIGA KORBAN PASUNG DI KECAMATAN SINGOSARI MALANG



Program Pemerintah dalam mencanangkan Indonesia Bebas Pasung pada tahun 2017 nampaknya masih memerlukan kerja keras dan cerdasuntuk mewujudkannya. Di Kab. Malang menurut Fakhruddin Ali tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK)Dinas Sosial Kab. Malang pada tahun 2016 tercatat 127 ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) masih hidup dibawah belenggu pasung, dimana 61 diantaranya masih belum mendapatkan pertolongan dari tenaga kesehatan.Seperti yang dialami oleh tiga wargaDesa Wonorejo Blandit Kec. Singosari yang sebelumnya harus menjalani aktifitas kesehariannya dalam ruang tertutup dan terpisah dengan masyarakat lainnya. 

Kini tiga warga korban pasung, keluarga dan masyarakat sekitar dapat bernafas lega. Senin 29 Agustus 2016 kemarin tim yang terdiri dari RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, Dinkes Kab Malang, Dinsos Kab. Malang, Kec. Singosari , Puskesmas Ardimulyo, Desa Wonorejo Blandit, dan BMH (Baitul Maal Hidayatullah) berhasil membebaskan korban. Tiga korban yang berhasil diidentifikasi WR wanita 40 tahun, NG pria 35 tahun, dan AN 30 pria 30 tahun.
Masalah ekonomi dan kurangnya informasi mengenai penanganan dan pengobatan ODGJ menjadikan keluarga dan masyarakat memilih jalan pasung untuk memberikan rasa aman sekaligus untuk mengontrol keberadaan korban. Gangguan jiwa yang kerap diidentikan dengan gangguan roh halus membuat keluarga memilih jalan pengobatan alternatif dibanding pengobatan medis. Koordinasi dengan berbagai pihak terkait masih sangat diperlukan untuk dapat mengedukasi masyarakat agar pemahaman mengenai penanganan terhadap ODGJ dapat ditingkatkan dan stigma negatif terhadap mantan penderita dapat diturunkan sehingga ODGJ yang telah kembali ke masyarakat dapat diterima (arum)

Selasa, 23 Agustus 2016

RESOSIALISASI LOMBA ANTAR REHABILITAN RSJ DR. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG


Sekitar 300 rehabilitan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang (RSJRW) pada Selasa 23 Agustus 2016 hanyut dalam suka cita pada acara Resosialisasi Lomba Antar Rehabilitan. Kegiatan yang dilaksanakan di Instalasi Rehabilitasi ini dimulai pukul 08.00 dan secara resmi dibuka oleh Kabid Medik dr. Yuniar Sp.Kj disaksikan oleh Jajaran Direksi, Pejabat Struktural dan Fungsional. Acara ini merupakan kegiatan rutin tahunan Instalasi Rehabilitasi yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi sosial dan kesiapan mental rehabilitan ketika sudah kembali di masyarakat, sekaligus sebagai bentuk penghargaan RSJRW kepada rehabilitan sedang berjuang untuk sembuh.
Tahun ini tercatat ada 9 lomba yang telah disiapkan oleh panitia, yakni Lomba Sendok Kelereng, Lomba Balap Karung, Lomba Estafet Karet, Lomba Makan Kerupuk, Lomba Memasukan Pensil dalam Botol, Lomba Holahop Estafet, Lomba Jepit Balon, Lomba Joget dan Lomba Hand Hygiene. Didampingi oleh panitia dan fasilitator para rehabilitan sangat antusias dalam mengikuti setiap lomba yang diadakan. Pembagian berbagai hadiah menarik bagi pemenang menambah semarak acara (arum).





PERINGATAN HARI ANAK NASIONAL DI RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG




Keceriaan peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli setiap tahunnya turut dirasakan oleh para rehabilitan anak dan remaja di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang (RSJRW). Acara ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi antara RS dengan mantan rehabilitan sekaligus keluarga rehabilitan yang sedang menjalani masa penyembuhan. Peringatan Hari Anak tahun ini dilaksanakan pada Selasa 9 Agustus 2016 di Ruang Wijaya Kusuma RSJRW denganbertemakan “Sehat Jiwa Dimulai Dari Rumah”. Dimulai sejak pukul 08.00 hingga 12.00 acara dihadiri oleh 40 peserta yang berasal dari berbagai kota di Jawa Timur seperti Malang, Blitar, Kediri dan Pasuruan. 


Acara dibuka dengan sambutan dari perwakilan panitia yang diwakili oleh Ibu Sri Mulyani S.Kep Ners dan dilanjutkan dengan penampilan paduan suara dari rehabilitan anak dan remaja. Antusiasme rehabilitan dalam memeriahkan peringatan Hari Anak Nasional dibuktikan dengan penampilan mereka pada mini drama yang berhasil menghibur sekaligus mengedukasi peserta mengenai bagaimana pola asuh anak dalam keluarga yang dapat menyebabkan anak menderita gangguan jiwa. Penampilan mini drama ini merupakan hasil kolaborasi yang apik diantara rehabilitan, perawat dan mahasiwa praktikan.

Para peserta yang hadir tidak hanya mendapatkan hiburan dari para rehabilitan namun juga sekaligus mendapatkan informasi dan berkonsultasi dengan dr. Nindita Pinastikasari Sp.KJ mengenai peran keluarga dalam tumbuh kembang anak dan remaja serta bagaimana mengurangi kambuhan pada anak dan remaja yang mengalami gangguan kejiwaan. Pada kesempatan yang sama dr. Laurentius Panggabean Sp.KJ MKK selaku Direktur Utama RSJRW juga turut hadir dan menyampaikan sambutan sekaligus apresiasi bagi mantan rehabilitan dan keluarga yang memberikan dedikasinya dalam mendampingi keluarga mereka yang berkebutuhan khusus. Selanjutnya serangkaian acara ditutup dengan penyampaian kesan dan pesan dari perwakilan keluarga rehabilitan (arum).

Rabu, 03 Agustus 2016

KUNJUNGAN AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (AIPI) DI RSJ DR. RADJIMAN WEDIODINGRAT LAWANG



Kunjungan ke Museum Kesehatan Jiwa
Nama besar RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang semakin dikenal di dunia keilmuan internasional. Terbukti pada Senin 1 Agustus 2016 RSJRW berkesempatan untuk menerima kunjungan dari Akademi Ilmu Pengetahun Indonesia (AIPI) bekerjasama dengan US National Academy of Sciences (NAS). Rombongan yang terdiri dari 80 ilmuwan tersebut terdiri dari 40 ilmuwan Indonesia, 30 Ilmuwan Amerika dan 10  Ilmuwan Australia. Kunjungan ini merupakan rangkaian acara dari The 6th Indonesian-American Kavli Frontiers of Science Symposium (KFOSS) yang diselenggarakan di Malang pada 30 Juli hingga 4 Agustus 2016. 


Kunjungan ke Instalasi Psikogeriatri
Kunjungan singkat berdurasi 2 jam ini diawali dengan penerimaan kunjungan secara simbolis di Gedung Semeru RSJRW dan diterima oleh Direktur Utama yang diwakili oleh Kepala Bidang Medik dr. Yuniar SpKJ. Selanjutnya 80 ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu ini melanjutkan agenda kunjungan dengan kegiatan orientasi lapangan. Ada 3 spot khusus yang telah disiapkan oleh panitia yakni Museum Kesehatan Jiwa, Instalasi Rehabilitasi dan Instalasi Psikogeriatri. Pemilihan lokasi kunjungan ini dimaksudkan agar para ilmuwan mendapatkan gambaran yang utuh mengenai kondisi kesehatan jiwa di Indonesia, khususnya di wilayah bagian timur yakni RSJRW yang memiliki  pelayanan unggulan Psikogeriatri. 
Secara teknis peserta dibagi menjadi 4 grup untuk memudahkan mobilisasi peserta dalam waktu yang singkat dimana masing-masing grup didampingi 2 fasilitator dari RSJRW. Dalam kunjungannya para peserta sangat terkesan dengan sejarah dan kondisi permasalahan kesehatan jiwa di Indonesia saat ini. Selain itu para peserta juga berkesempatan melihat aktivitas rehabilitan yang tengah menjalani masa rehabilitasi dan berbelanja pernak pernik hasil karya rehabilitan di show room rehabilitan RSJRW (arum).