Di era pasar bebas dan liberalisasi,
profesionalisme merupakan suatu instrumen yang unggul untuk memenangkan
kompetisi dalam era pasar bebas tersebut. Untuk itu tenaga keperawatan harus
menguasai kompetensi yang sesuai dengan peminatannya sehingga memiliki daya
saing tinggi. Pelayanan keperawatan yang diberikan minimal sudah memenuhi
standar nasional, didasari dengan evidence based practice dan berorientasi pada
keselamatan pasien.
Karena
itu, Rabu, 12 Februari 2014, diadakan Pelatihan dengan tema “Pelatihan
Peningkatan Kompetensi CI dan Asuhan Keperawatan Jiwa” yang digelar selama 4 (empat)
hari yaitu 12, 13,17 dan 18 Februari 2014 di RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat
Lawang (RSJRW).
Pelatihan yang bertempat di Gedung
Arjuno RSJRW ini diikuti oleh 115 peserta yang berasal dari tenaga medis dan
keperawatan di RSJRW kemarin menghadirkan Yuti Suhartati, S.Kp, M.Kes selaku
Direktur Bina Pelayanan Keperawatan dan Ketekhnisian Medik sebagai narasumber
dan dihadiri oleh Direktur Utama RSJRW, Direktur SDM dan Pendidikan, Pejabat
Struktural dan Fungsional Medis.
Seminar ini membahas poin – poin penting terkait praktik mandiri keperawatan di
Indonesia serta legalitas hukum terkait praktik mandiri keperawatan.
Pada pembukaan, materi yang disampaikan adalah “Asuhan Keperawatan Jiwa dan
Bimbingan Klinik” oleh Yuti Suhartati, S.Kp,M.Kes. Acara kali ini menjadi lebih menarik dengan penyampaian materi – materi
terkait “Kebijakan
Pelayanan di Indonesia” , “Asuhan
Keperawatan Pada Klien Perilaku Kekerasan”, “Halusinasi”, “Gangguan
Proses Pikir”, “Defisit Perawatan Diri” dan “Suicide” yang merupakan praktik mandiri di dunia keperawatan jiwa yang berkembang saat ini oleh pemateri-pemateri internal RSJRW yaitu Ali
Sodikin S.Kep NS, Mudjiati,S.Kep, Elvi Karyarini,SST , Nanang Syahgianto,S.Kep,
dan Kawit Andaryaniwati,SST.
Acara yang diselenggarakan selama 4
hari ini bertujuan memberikan kontribusi yang nyata terhadap pelayanan
keperawatan rumah sakit sehingga tercapai keselamatan pasien dan kepuasan
pelanggan. Agenda kegiatan yang dilakukan antara lain adalah presentasi contoh
pengkajian kasus untuk mencapai persamaan persepsi pengkajian klinik bagi semua
CI di RSJRW yang berjumlah 60 orang. Hal ini dimaksudkan untuk mengevaluasi dan
mendapatkan solusi serta mengkomunikasikan permasalahan yang dihadapi. Agenda
lainnya adalah membagi peserta dalam beberapa kelompok untuk membuat asuhan
keperawatan sesuai kasus yang diberikan.
Output dari pelatihan ini selanjutnya
diagendakan untuk dibuat Semiloka Keperawatan Jiwa. (srs)