Kamis, 15 Maret 2012

AUTISME PADA ANAK, Kekurangan atau Kelebihan?


PENGERTIAN


Autisme adalah gangguan perkembangan pervasive / menyeluruh yang menunjukkan ciri kelainan fungsi dalam tiga bidang : interaksi sosial, komunikasi timbal balik, dan perilaku yang terbatas dan berulang. Sampai saat ini banyak teori kedokteran yang membahas penyebab anak autis, namun belum ada satupun yang mampu menemukan faktor penentu bahkan pemicu autisme belum diketahui secara jelas.

Memiliki anak yg menderita autis memang berat. Anak penderita autis, selain tidak mampu bersosialisasi, penderita tidak dapat mengendalikan emosinya. Kadang tertawa terbahak, kadang marah tak terkendali, bahkan dia sendiri tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri dan memiliki gerakan-gerakan aneh yg selalu diulang-ulang.

Mungkin juga kelainan autisme ini justru memberikan suatu kelebihan bagi sang penderitanya, hal ini terbukti dari kasus yang terjadi pada, Jacob Barnett, seorang anak yang berumur 12 tahun di Amerika yang dapat memecahkan teori "Big Bang" (teori konsep rumusan matematika yang sangatlah rumit), dan setelah dilakukan serangkaian tes ternyata ia memiliki IQ melebihi Albert Einstein (170).
Jacob mengidap Aspergers syndrome, Kristine Barnett, ibu dari Jacob sempat heran ketika anaknya tidak dapat mengucapkan sepatah kata pun hingga ia menginjak usia dua tahun. Akibat kelainan yang dideritanya tersebut, Jacob menjadi pengajar di Universitas Indiana. Ia mengajar tentang hal-hal yang berhubungan dengan dunia matematika (kalkulus, aljebra, geometri, dan trigonometri) yang mungkin bagi kita sendiri pelajaran tersebut sangatlah membosankan sekali.  Tidak hanya itu saja, ia juga sedang mengembangkan teori relativitas dari Einstein saat ini.

Contoh kasus diatas cukup membedakan sudut pandang kita terhadap autisme, ada yang menganggap sebagai kekurangan,dan sebaliknya. Sekedar informasi, Autisme bisa diarahkan kok, baiknya kenali gejalanya secara dini :
GEJALA
a)      Terganggunya perkembangan minimal, antara lain :
ü     Kemampuan bahasa dalam komunikasi sosial
ü     Perkembangan interaksi sosial timbal balik
ü     Kemampuan menggunakan mainan sesuai fungsinya/bermain pura-pura.
b)      Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial minimal 2 dari :
ü   Kurangnya kontak mata, ekspresi wajah, postur tubuh dan gerakan untuk melakukan interaksi sosial.
ü   Gagal dalam mengembangkan kemampuan interaksi dengan sebaya ( dalam hal minat, aktivitas dan emosi )
ü   Kurang kemampuan timbal balik secara sosial dan emosional.
ü   Kurang minat untuk berbagi kegembiraan dengan orang lain ( memamerkan, menunjuk benda atau orang lain)
Gangguan perkembangan secara kualitatif dalam komunikasi, minimal satu dari :
ü   Terlambat / belum bisa berbahasa serta kurang mampu menggunakan bahasa. Bila bisa bicara, bicaranya tidak dipakai untuk komunikasi.
ü   Penggunaan bahasa yang berulang-ulang
ü   Kurang daya khayal serta kemampuan bermain pura-pura dan meniru.
Perilaku berulang serta minat dan aktivitas yang terbatas, minimal 1 dari :
ü   Preokupasi terhadap satu atau lebih minat yang tidak normal dalam hal isi atau keterpakuan / intensitasnya.
ü   Kelekatan yang kompulsif pada rutinitas yang tak bertujuan / suatu ritual.
ü   Preokupasi terhadap bagian dari benda atau mainan ( misalnya : bau, tekstur, suara ).

PELAYANAN AUTISME DI RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

Komunitas autisme sudah mencapai populasi yang besar dan belum ada sistem pendidikan yang sistematis. Kalaupun ada biayanya mahal atau belum ada sekolah atau tempat terapi yang benar-benar sesuai. Tidak ada yang salah dalam situasi ini, baik lembaga, orang tua atau para ahli, mengingat masalah autisme ini masih tergolong baru.
            Pelayanan autisme di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang merupakan layanan pengembangan bagian dari Unit Anak dan Remaja, bertujuan untuk mengupayakan pelayanan yang optimal dalam mengembangkan potensi dan kemampuan anak-anak berkebutuhan khusus, baik dalam kesiapan akademi, kemampuan komunikasi dan sosial serta meminimalkan hambatan-hambatan dalam integrasi sosialnya.




Program Pelayanan Rutin, meliputi :
  1. pemeriksaan medis
  2. pemeriksaan psikologis
  3. pemeriksaan laboratorium
Day Care :
  1. terapi medis
  2. terapi perilaku
  3. terapi supportif antara lain :
-         terapi okupasi
-         terapi wicara
-         terapi gizi
-         terapi musik
-         fisioterapi
Dengan pelaksanaan terapi terpadu oleh Dokter dan perawat yang kompeten dalam penanganan autisme bertujuan mengembangkan kemampuan kognitif bagi penyandang autisme, membantu penderita  mampu untuk berkonsentrasi, mengontrol diri, bicara/berkomunikasi, berfikir abstrak, membina diri, mampu mengembangkan kemampuan pre-akademis dan menumbuhkan rasa percaya diri. (srs)




DAY CARE AUTIS 

BUKA UNTUK UMUM
Senin s/d Jum’at, pukul 09.00 – 12.00 WIB
RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
Jl. A.Yani Lawang, Telp (0341) 426015, 429067 Fax : (0341) 423785














Tidak ada komentar:

Posting Komentar