“Mari Hilangkan Stigma Negatif Epilepsi, Epilepsi Bukan Kutukan,
Epilepsi Tidak Menular, Epilepsi Bisa Dikontrol”
Purple Day adalah gerakan seluruh dunia yang
dimaksudkan untuk membangkitkan kepedulian terhadap epilepsi seluruh dunia. Pada
tanggal 26 Maret setiap tahun, orang-orang di berbagai negara termasuk
Antartika mengenakan warna ungu dan menyelenggarakan even-even untuk mendukung
kepedulian terhadap epilepsi.
Purple Day didirikan di tahun 2008 oleh seorang anak
berusia 9 tahun, Cassidy Megan dari Nova Scotia, Canada, dengan bantuan
Asosiasi Epilepsi Nova Scotia (EANS). Cassidy memilih warna ungu bunga Lavender
sebagai warna internasional untuk epilepsi. Bunga Lavender juga sering
diasosiasikan sebagai lambang kesendirian dan kesepian yang mana perasaan
itulah yang sering menghinggapi para penyandang epilepsi. Tujuan Cassidy untuk
orang-orang yang menyandang epilepsi dimana pun berada mengetahui bahwa mereka
tidak sendiri.
RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang juga
menyelenggarakan acara pada tanggal 25 Maret 2015 yang bertempat di Klinik
Kesehatan Umum berupa Family Gathering Pengidap Epilepsi.
Klinik Pelayanan Umum di RSJRW (Neurologi) dalam satu
bulan setidaknya menerima 83 kunjungan pasien penderita epilepsi yang berasal
dari beberapa macam daerah di Jawa Timur. Oleh karena itu, kegiatan family
gathering yang dihadiri oleh 74 orang yang terdiri dari keluarga dan pasien
penderita epilepsi tersebut selain untuk peringatan hari Epilepsi Sedunia juga
bertujuan untuk saling menguatkan dan memberi motivasi untuk berobat dan
menghindari kekambuhan. Harapannya penderita epilepsi dapat hidup lebih baik
dan lebih bermanfaat di masyarakat.
Selain itu, Seluruh Karyawan di RSJRW dihimbau untuk mengenakan
warna ungu pada tanggal 26 Maret 2012 sebagai tanda kepedulian terhadap
epilepsi. Selain itu juga dilakukan pendistribusian leaflet oleh Tim PKRS
kepada pengunjung pada hari itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar