Tim Porkesremen & Jambore Keswa V 2015 |
Tahun ini RSJ dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang (RSJRW), kembali berpartisipasi dalam acara Pekan
Olahraga dan Kesenian Rehabilitasi Mental (PORKESREMEN) dan JAMBORE Kesehatan
Jiwa (KESWA) ke V yang diadakan di GOR Madya Sempaja, Samarinda Kalimantan
Selatan. Acara yang dibuka secara resmi
oleh PLT Gubernur dan Ketua Arsawakoi pada
tanggal 2 Oktober 2015 ini merupakan serangkaian acara peringatan Hari Kesehatan
Jiwa Sedunia (HKJS) yang akan jatuh pada 10 Oktober nanti. “Dignity
in Mental Health” menjadi tema besar pada peringatan HKJS dan sekaligus
menjadi acuan tema pada kegiatan PORKESREMEN & JAMBORE KESWA V tahun 2015.
Acara yang diikuti oleh
kontingen seluruh Rumah Sakit Jiwa (RSJ) dan Rumah Sakit Ketergantungan Obat
(RSKO) dari seluruh Indonesia ini berlangsung pada 30 September hingga sampai
dengan 3 Oktober 2015. Diisi berbagai lomba dan kegiatan yang melibatkan pihak
manajemen rumah sakit, rehabilitan dan pendamping, diantaranya pentas seni
budaya, lomba poster, pertandingan olahraga (volley,futsal, tenis meja),
pameran hasil karya rehabilitan dan berbagai kegiatan menarik lainnya.
Mengulang sukses pada
pelaksanaan PORKESREMEN dan JAMBORE KESWA tahun lalu, pada tahun ini Tim RSJRW
kembali memborong berbagai penghargaan dari lomba-lomba yang diselenggarakan.
Diantaranya
1.
Juara
II Lomba Ceramah Agama Putra
2.
Juara
III Lomba Rehabilitan Idol
3.
Juara
III Pertandingan Tenis Meja Tunggal Putri
4.
Juara
Harapan I Lomba Tartil Qur’an Putra
5.
Juara
Harapan II Sendra Tari
6.
Juara
Harapan III Pertandingan Bulutangkis Ganda Putra
Photo Booth Stan Pameran RSJRW ramai dikunjungi |
Selain prestasi-prestasi tersebut, Tim
RSJRW juga berhasil menjadi Juara Harapan II dalam kategori Pameran Karya
Rehabilitan. Pada pameran karya rehabilitan Tim RSJRW memanjakan pengunjung
dengan stand photobooth menarik dan berbagai pameran karya rehabilitan yang
dapat langsung dibeli di tempat pameran.
Diharapkan melalui acara
ini rehabilitan dapat bertemu dan bersilaturahmi dengan rehabilitan dari daerah
lain, sehingga tidak merasa sendiri dalam menjalani kehidupan. Kegiatan ini
sekaligus menjadi pembuktian kepada publik bahwa para rehabilitan masih bisa
berkarya dan berprestasi sama seperti orang-orang yang tidak mengalami gangguan
jiwa. Selain itu melalui kegiatan ini masyarakat dapat menerima kembali para
penderita gangguan jiwa di pergaulan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar