Lawang (10/10) Pertolongan pertama secara psikologis dalam masalah kesehatan jiwa sangat diperlukan bagi semua orang, karena berbagai kondisi krisis dan masalah kesehatan jiwa sering terjadi di
masyarakat. Tekanan psikologis dan krisis mental dapat terjadi dimana saja, seperti di rumah, di sekolah, di tempat kerja, di
jalan, di ruangpublik, dan di fasilitas pelayanan kesehatan. Kalimat diatas merupakan petikan sambutan Menteri Kesehatan RI yang
disampaikan oleh Staf Ahli Menteri Bidang Mediko Legal drg. Tritarayati, SH, M.H.Kes pada acara puncak Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) 2016 di Monas, Jakarta (9/10).
HKJS yang diperingati setiap tahunnya pada 10 Oktober mungkin tidak setenar hari kesehatan lainnya,
namun jika dicermati lebih jauh permasalahan kesehatan jiwa kini mulai
mendapatkan perhatian di masyarakat. Munculnya berbagai fenomena kesehatan jiwa
di media massa seperti korban pasung, kasus bullying, perilaku menyimpang dan
berbagai kasus lain menjadikan permasalah kesehatan jiwa penting untuk dikaji
lebih dalam, bukan lagi stigma atau hal tabu untuk diperbincangkan. Melihat
fenomena tersebut RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang (RSJRW) sebagai RS
Khusus Jiwa memaknai HKJS dengan
berbagai kegiatan positif yang diharapkan dapat memberikan nilai lebih bagi
rehabilitan, jejaring pelayanan kesehatan jiwa, dan masyarakat pada umumnya.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya
kegiatan peringatan HKJS tahun ini diawali dengan apel pagi yang selanjutnya
diisi dengan seminar penguatan jejaring pelayanan kesehatan jiwa tingkat
regional Jawa Timurdan kegiatan pengembalian fungsi sosial rehabilitanmelalui
pawai budaya. Pawai budaya yang diprakarsai oleh bidang keperawatan ini diikuti
127 rehabilitan dari 25 ruang rawat inap. Momen HKJS tahun ini makin semarak
dengan tarian Gamu Famire yang dimeriahkan oleh tarian dari seluruh
rehabilitan, mahasiswa praktikan, karyawan, jajaran pejabat struktural,
fungsional dan bahkan jajaran direksi yang hadir turut larut menari bersama. Pada pawai budaya yang mengusung tema “Sehat
Jiwa Diawali Dari Keluarga” RSJRW berusaha memposisikan diri sebagai keluarga
bagi rehabilitan yang kini sedang menjalani masa rehabilitasi. Sebagai rencana
tindak lanjut menurut Kabid Keperawatan Ibu Susiati, SST dalam waktu dekat
RSJRW akan mengundang keluarga rehabilitan untuk memberikan edukasi mengenai
permasalahan kesehatan jiwa dan bagaimana cara deteksi dini bila terjadi
bangkitan pada ODGJ.
Pada kesempatan yang sama, RSJRW juga
tengah mengadakan Seminar Penguatan Kapasitas Kesehatan Jiwa Daerah Rujukan
Regional di Gedung Semeru. Acara yang diikuti lebih dari 100 peserta yang
berasal dari perwakilan Pemberi Pelayanan Pertama Tingkat Pertama (PPK 1),
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Jatim, Puskesmas, Dokter, Perawat, Petugas
Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Dinas Sosial, dan Kader Kesehatan.
Acara yang berlangsung pada pukul 08.30
hingga pukul 16.00 WIB secara resmi acara dibuka oleh Direktur Keuangan
dan Administrasi Umum Nurul Sri Hidayati Rini, SE, MMRS, Ak mewakili Direktur Utama.
Ada 4 materi utama yang disampaikan
pada seminar kali ini, yang pertama adalah Materi Pengenalan Masalah Kesehatan
Jiwa di Masyarakat oleh dr. Anna Purnamasari,SpKJ. Dilanjutkan dengan materi
Pelatihan Deteksi Dini Gangguan Jiwa di Masyarakat oleh dr. Yulia Fatima
Bessing,SpKJ. Materi ketiga adalah Pengenalan Sistem Rujukan dan Pembiayaan
Masalah Kesehatan Jiwa oleh Bapak Basirun Amd.RM dan yang terakhir adalah
Pembentukan Jejaring Kesehatan Jiwa Regional oleh dr. Yulia Fatima Bessing,SpKJ.
Diharapkan melalui kegiatan ini penguatan jejaring kesehatan jiwa ditingkat
regional dapat tercapai dan pemahaman berbagai pihak terkait mengenai permasalahan
kesehatan jiwa dapat ditingkatkan. (arum)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar