Epilepsi atau yang
lebih dikenal masyarakat dengan penyakit ayan hingga saat ini masih lekat
dengan stigma negatif. Meski epilepsi telah dikenal masyarakat sejak lama namun
pemahaman mengenai penyakit ini masih rendah. Untuk mengurangi stigma negatif
dan mengurangi beban moral penderita dan keluarga maka edukasi promosi mengenai
mitos dan fakta seputar Epilepsi harus terus ditingkatkan. Bertepatan dengan
momen peringatan Hari Epilepsi Sedunia atau lebih dikenal dengan Purple Day,
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang (RJRW) menyelenggarakan acara Caregiver
Gathering yang mengulas mitos dan fakta seputar pengobatan Epilepsi.
- Tata Laksana Epilepsi oleh dr. Hari Budi Susetyo Sp.S
- Cara Mengenal Delirium (penurunan kesadaran secara mendadak) oleh dr. Nindita Pinastikasari Sp.KJ
Selain paparan materi tersebut,
peserta juga mendapatkan kesempatan langsung untuk berdiskusi dan berkonsultasi
seputar permasalahan yang mereka alami seperti kepatuhan minum obat,
menghindari bangkitan, dan bagaimana tetap aktif berkarya seperti manusia sehat
pada umumnya.
Untuk menumbuhkan
semangat dan kepercayaan diri penderita dan keluarga para pembicara juga menyampaikan
bahwa Epilepsi sebenarnya sama dengan penyakit-penyakit kronis atau penyakit
menahun lainnya. Epilepsi dapat diobati dan dikendalikan sehingga penyandang
dapat hidup normal bahkan berprestasi. Acara dibuka secara simbolis oleh
Direktur Medik dan Keperawatan dr. Yuniar Sp.KJ dan disambut sangat antusias
oleh seluruh peserta. Sebagai langkah tindak lanjut, dalam waktu dekat akan
dibentuk grup terapi yang diharapkan dapat menumbuhkan semangat sekaligus
mengurangi beban penderita dan keluarga (hukormas pkrs rsjrw 0341 426015
ext 1154).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar