Sebanyak 33 ODGJ turut berpartisipasi dalam momen peresmian posyandu
sehat jiwa, para ODGJ tersebut berkesempatan menampilkan hasil karya hasil
binaan kegiatan posyandu. Beberapa hasil karya yang
ditampilkan diantaranya: gantungan kunci, bros, keset dan kemoceng. Posyandu
sehat jiwa diikuti ODGJ, mantan ODGJ, keluarga, kader sehat jiwa dan masyarakat
umum lainnya. Selain diberikan pelatihan keterampilan peserta juga diberikan
edukasi mengenai pentingnya deteksi dini dan penanganan gangguan jiwa. Pada
kesempatan yang sama juga dilakukan demo teleconference psikiatrik posyandu
jiwa di desa wonorejo dengan psikiater di RSJRW. Kedepannya diharapkan dengan
menggunakan teknologi teleconference konsultasi psikiatri dapat lebih mudah
dilakukan.
Kepala Puskesmas Ardimulyo dr. Widya Damayanti, MMRS yang sekaligus
menjadi ketua panitia dalam kegiatan tersebut menyampaikan, di lapangan
terdapat beberapa hambatan yang dialami dalam penanganan ODGJ diantaranya:
- Stigma yang masih kuat dari keluarga dan kurangnya dukungan bagi penderita ODGJ untuk dibawa berobat ke Puskesmas
- Desa Siaga Sehat Jiwa yang sudah ada jumlahnya terbatas dan belum memiliki tempat yang kurang memadai
- Beberapa ODGJ belum memiliki NIK/KTP sehingga sulit untuk mengurus administrasi pengobatan.
Diperlukan
koordinasi lintas sektor dan dukungan dari berbagai pihak terkait untuk
mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Diharapkan dengan peresmian Posyandu
Sehat Jiwa JJS di Desa Wonorejo ini dapat menjadi langkah awal perbaikan
kualitas pelayanan terhadap ODGJ (hukormas
& pkrs rsjrw 0341 426015).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar