Rabu, 27 April 2016

SEMARAK HARI KARTINI 2016 DI RSJ DR. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG




Peringatan Hari Kartini di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang pada Kamis 21 April 2016 berjalan sukses dan meriah. Lebih dari 100 karyawan dengan mengenakan busana nasional hadir di halaman utama RS untuk mengikuti puncak rangkaian acara peringatan Hari Kartini 2016. Antusiasme karyawan RSJ Dr. Radjiman Wedodiningrat dalam menyambut peringatan Hari Kartini dibuktikan dengan partisipasi aktif dalam lomba-lomba yang diselenggarakan. Tahun ini lomba yang diselenggarakan sedikit berbeda dengan lomba di tahun-tahun sebelumnya, tahun ini RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang mengadakan lomba menulis, pidato dan busana yang diikuti oleh perwakilan karyawan dari seluruh unit kerja.
Pelaksanaan upacara peringatan Hari kartini tahun ini terasa lebih spesial karena peserta upacara berkesempatan melihat para pejabat struktural beserta panitia berlenggak lenggok bak model di catwalk yang telah dipersiapkan. Usai pejabat struktural dan panitia menunjukan kebolehan mereka, selanjutnya giliran para nomine lomba busana terbaik berjalan di catwalk untuk memikat hati juri yang telah siap memberikan penilaian. 
Sesuai dengan tema peringatan Hari Kartini tahun ini “Dengan Semangat Kartini, kita wujudkan SDM yang berkualitas, sejahtera, mandiri melalui revolusi karakter dengan meningkatkan kompetensi dan profesionalisme” lomba-lomba yang diselenggarakan bertujuan untuk memacu peningkatan kualitas SDM dan memberikan kesempatan bagi karyawan yang memiliki potensi untuk mengaktualisasikan dirinya.
Berikut daftar pemenang lomba peringatan Hari Kartini 2016
Lomba Busana Terbaik
Wanita:
Juara 1 – Heny Tri Septianingtyas dari Ruang Wijaya Kusuma
Juara 2 – Diana Kusuma Wardani dari Instalasi Kesling
Juara 3 – Daisy Prawitasari dari Klinik Psikologi
Harapan 1 – Ika Yudha Kusumaningtyas dari Ruang Dahlia
Pria:
Juara 1 – Sutrisno dari Instalasi Gizi
Juara 2 – Farid Aspa Rengga dari Ruang Perkutut
Juara 3 – Sudarto dari Subbag Rumah Tangga dan Perlengkapan
Harapan 1 – Tunggul Prasetya dari Ruang Bekisar

Lomba Menulis
Juara 1 – dr. Marintik Illahi Sp.KJ
Juara 2 – Arini Eka Fitria
Juara 3 – dr. Liliefna Anthony

Lomba Pidato
Juara 1 – Nadhirotul Fitriyah Evi Susanti
Juara 2 – Sri Astoeti
Juara 3 – Rendy Yoga Saputra
Penghargaan Khusus
Orisinalitas dan Perspektif  - Arini Eka Fitria
Kearifan dan Budaya Lokal – Anggita Jayasari 

Senin, 11 April 2016

PEMBEBASAN KORBAN PASUNG DI DESA SIDODADI KECAMATAN LAWANG




Pemerintah menargetkan Indonesia bebas pasung pada 2017 hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang No 36 Tahun 2009 pasal 148 ayat 1 menyatakan penderita gangguan jiwa mempunyai hak yang sama sebagai warga Negara dan Pasal 149 menyatakan penderita gangguan jiwa yang terlantar, menggelandang, mengancam keselamatan dirinya dan/atau orang lain, dan/atau mengganggu ketertiban dan/atau keamanan umum wajib mendapat pengobatan dan perawatan di fasilitas pelayanan kesehatan.

Untuk menuju Indonesia bebas pasung, proses proaktif dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mencari dan membebaskan kasus pemasungan. Seperti pada kasus pasung di Desa Sidodadi, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Kasus pasung di Kabupaten Malang ternyata masih menjadi persoalan yang belum sepenuhnya dapat diatasi. Stigma mengenai Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) sebagai sosok yang menakutkan, sulit diatur dan kerap membahayakan orang lain masih melekat di masyarakat. Pada sebagian masyarakat pasung masih menjadi pilihan untuk memberikan rasa aman bagi mereka dari ODGJ yang dianggap sebagai ancaman.

Seperti yang dialami oleh JM 45 tahun, selama 20 tahun terakhir JM hidup dalam belenggu pasung. Kurangnya informasi mengenai penangangan ODGJ membuat keluarga JM memilih jalan pasung sebagai upaya untuk membatasi gerak JM sekaligus memberikan rasa aman bagi masyarakat yang terganggu dengan sikap JM yang kerap mengusik kenyamanan warga. Pada Kamis 7 April 2016 Tim dari RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang yang terdiri dari Pskiater, Dokter Umum, Perawat dan Penyuluh Kesehatan Masyarakat bekerjasama dengan Perangkat Desa Sidodadi, dan Puskesmas Lawang berhasil membebaskan JM dari belenggu pasung.

JM yang merupakan bungsu dari 7 bersaudara ini akhirnya dapat menghirup udara bebas dan mendapatkan perawatan sesuai dengan kondisi kejiwaannya dan gangguan fisik yang dialaminya. Saat ini JM dirawat di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut dan menjalani rehabilitasi untuk tulang kakinya yang mengalami atropi (pengecilan)  dan mengalami kontraktur (kaku) pada persendiannya.

Bagi masyarakat yang mengetahui informasi mengenai korban pasung dapat menghubungi helpline service RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang di (0341) 426015,429067, atau hotline PKRS di (0341) 424224 (arum).

Selasa, 05 April 2016

TEST PSIKOMETRI CALON TENAGA KESEHATAN HAJI INDONESIA DI RSJ DR.RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG


RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat kembali dipercaya oleh Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan untuk menyelenggarakan Tes Psikometri bagi calon Tenaga Kerja Haji Indonesia (TKHI). Bertempat di Gedung Semeru tes dilaksanakan selama dua hari 30-31 Maret 2016 mulai pukul 08.00 hingga pukul 15.00 WIB. Acara diawali dengan sambutan dari ketua panitia Ibu Susiati SST, Spd sekaligus membuka acara dan dilanjutkan dengan tes pertama yakni tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) tes psikologi yang digunakan untuk proses diagnosa gangguan jiwa oleh psikiater seperti gangguan anti sosial, gangguan seksual, gangguan depresi, kebohongan, dan sebagainya. Selanjutnya para peserta tes harus melewati tes FGD (Focus Group Disscussion) sekaligus wawancara dimana peserta dikelompokan dalam sebuah kelompok-kelompok kecil untuk memecahkan sebuah permasalahan.

Tes Psikometri tahun ini diikuti oleh lebih dari 180 peserta yang  berasal dari berbagai kota di Indonesia dan terdiri dari berbagai profesi tenaga kesehatan diantaranya dokter, perawat, tenaga teknis kefarmasian, epidemiolog dan lain sebagainya. Secara keseluruhan pelaksanaan Tes Psikometri berjalan dengan lancar dan peserta dapat mengecek hasil tes satu minggu setelah pelaksanaan tes di Puskes Haji Kementerian Kesehatan. (arum)