Reformasi Birokrasi
menjadi tujuan besar yang diwujudkan dalam perubahan paradigma dan tata kelola
sebuah satuan kerja pemerintahan, tidak terkecuali pada RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang (RSJRW). Salah satu poin penting yang mendukung
terwujudnya reformasi birokrasi adalah perubahan pola pikir danbudaya kerja.
Perubahan terebut dapat dicapai dengan adanya keteladanan berperilaku yang
nyata dari pimpinan dan individu anggota satuan kerja.Menurut PERMENPANRB No 27
tahun 2014 mengenai Pedoman Pembangunan Agen Perubahan Di Instansi Pemerintah, diperlukan individu atau kelompok anggota organisasi dari
tingkat pimpinan sampai dengan pegawai untuk dapat menggerakkan perubahan pada
lingkungan kerjanya dan sekaligus dapat berperan sebagai teladan (role
model) bagi setiap individu organisasi yang lain dalam berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai yang dianut organisasi. Individu atau kelompok anggota ini
disebut dengan Agen Perubahan (Agent of
Change).
Serangkaian tahapan
pemilihan Agent of Change (AoC) telah
dilaksanakan di RSJRW. Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI melalui
Pusat Analisis Determinan Kesehatan telah melaksanakan tes Executive Behavior Assesment (EBA) pada 4
November 2016 dan diikuti oleh 50 peserta yang diproyeksikan akan menjadi AoC
RSJRW. Sebagai tindak lanjut dari tes EBA sebelumnya, Selasa 30 Mei 2017 dilaksanakan
paparan hasil tes EBA oleh dr. Trisna Wahjuni Putri M.Kes dan Tim. Paparan
dilaksanakan di Ruang Operation Room, dibuka secara resmi oleh Direktur Utama
dr. Laurentius Panggabean Sp.KJ MKK, dihadiri oleh jajaran direksi dan pejabat
struktural.
Pada paparannya dr.
Trisna menyampaikan dari serangkaian tes yang telah dilaksanakan sebelumnya, berdasarkan
jabatan dapat digambarkan sebagai berikut:strukturalterdiridari
24
orang (48%),
staf17
orang (34%),
danfungsionalsebanyak9
orang (18%).
Berdasarkan tingkat pendidikan dapat digambarkan sebagai berikut : D1-D3 sebanyak 5 orang (10%), dan
S1-S3 sebanyak 45
orang (90%). Dari profil peserta tersebut
didapatkan gambaran umum hasil tes EBA bahwa peserta lebih banyak dominan pada
fungsi hemisfer kiri atau otak kiri menunjukkan dalam proses berpikir logis dan
lebih sistematis. Orang-orang dengan berpikir kiri adalah orang-orang yang
mengembangkan nalar secara terfokus dalam memahami sesuatu. Setelah dilaksanakan
uji kecocokan dengan indeks kesesuaian sebagaiAoC dari 50 peserta yang
mengikuti tes EBA >80% memenuhi kriteria sebagai AoC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar