Senin
(3 Desember 2012), Intalasi DIKLIT bekerja sama dengan Bakordik RSJ Dr.Radjiman
Wediodiningrat Lawang ( RSJRW) mengadakan Semiloka “Praktek Profesi Keperawatan
Jiwa” . Bertempat di Gedung Pertemuan Semeru
RSJRW. Semiloka secara resmi dibuka oleh
Direktur Utama RSJRW, Dr.Bambang Eko Sunaryanto,SpKJ. Dihadiri oleh Pejabat
Struktural di Lingkup RSJRW, sedangkan sebagai peserta adalah perwakilan jejaring
pendidikan keperawatan, yang terdiri
dari Fakultas Ilmu Keperawatan, Akademi Keperawatan, Rumah Sakit Jiwa Daerah
dan RS Umum dari seluruh Indonesia dengan jumlah peserta sebanyak 75 orang.
Kegiatan
yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan dalam pedoman praktek keperawatan di
RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang berlangsung selama dua hari yaitu tanggal 3
dan 4 Desember 2012.
Sebagai
narasumber dalam semiloka ini adalah Direktur Utama RSJRW (Dr.Bambang Eko
Sunaryanto,SpKJ), Ka.Bid keperawatan RSJRW (Zaenal Muttaqien, S Kep, MM) , Ka.Sub.Bag.HUkormas RSJRW (Herie
Juwanto,SH), Ka.Sub.Bag Diklit Keperawatan dan Non Medis (Susiati,SST), dan
M.Shalehuddin,S.Kep.Ns,M.Kes.
Dalam
kegiatan ini nantinya akan dibentuk sebuah kelompok diskusi, diskusi kelompok
bertujuan untuk membahas draft standar proses keperawatan dengan diagnose
tunggal, dengan output dapat dihasilkannya Draft Standart dan SOP sebagai
berikut ; Proses Askep Jiwa, Askep Perilaku kekerasan, Askep GPP : Waham, Askep
Isolasi Sosial, Askep HDR, Askep Resiko Suicide, LP dan SP, serta API.
Masing-masing
kelompok akan mempresentasikan hasil diskusinya yang nantinya juga akan ada
pertanyaan sebagai klarifikasi presentasi, masukan perbaikan serta usulan ide
baru dari kelompok lainnya. Seluruh
hasil diskusi nantinya akan ditindaklanjuti oleh Tim Bakordik RSJRW Lawang
untuk diwujudkan dalam bentuk buku pedoman
Dalam sambutannya Direktur
Utama RSJRW mengatakan “ada beberapa hal yang ingin dikembangkan untuk
menindaklanjuti permintaan dari institusi keperawatan mengenai kemampuan kami
akan fasilitas dan sarana prasarana. Di tahun 2013 telah direncanakan untuk
menambah beberapa sarana dan prasarana, SDM, fasilitas untuk memberikan layanan
pendidikan yang lebih baik”. Dalam kesempatan yang sama Direktur Utama juga menghimbau
untuk perlu diperhatikan bagaimana meningkatkan skill dan kemampuan bahasa dari
perawat di Indonesia untuk memberikan kesempatan kerja yang
lebih luas kepada tenaga keperawatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar