Senin, 07 Januari 2013

Museum Kesehatan Jiwa RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang, Wahana Praktek Pendidikan Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM.


  (Minggu,6/01/13) Mungkin banyak yang tidak mengetahui tentang keberadaan Museum Kesehatan Jiwa yang berada di RSJ Dr.Radjiman Wediodiningra Lawang (RSJRW). Museum yang beralamatkan di Jl. Ahmad Yani Lawang ini merupakan Museum Kesehatan Jiwa pertama dan satu-satunya di Indonesia. Hal inilah yang mendasari Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah malang (UMM) angkatan 2009 mengadakan pameran galeri kesenian disana. Selain sebagai informasi publik akan keberadaan museum tersebut, juga untuk melaksanakan tugas mata kuliah Praktek Public Relation.

Hari itu, sekitar 50 orang pengunjung pameran yang terdiri dari mahasiswa, masyarakat umum, dan pers juga diajak untuk melakukan hospital tour. Tak sedikit yang berdecak kagum melihat karya-karya para rehabilitan, “saya hampir tidak percaya lukisan ini dibuat oleh orang gila, yang saya bayangkan Rumah Sakit Jiwa itu kotor, ada banyak pasien dirantai dan diborgol, ternyata setelah masuk dan melihat sendiri sangat jauh dari bayangan saya, Rumah sakit Jiwa ternyata bersih dan tertata”ujar Jamroji, salah satu pengunjung di pameran kemarin.
Tidak dapat dipungkiri bahwa citra yang melekat pada Rumah Sakit Jiwa cenderung negatif, banyak orang berfikir bahwa Rumah Sakit Jiwa adalah tempat yang menyeramkan, kotor, bahkan kumuh. “Oleh karena itu, kami tidak pernah berhenti berupaya untuk mengubah citra masyarakat tentang Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang, salah satunya dengan kegiatan seperti ini” ujar Heri Juwanto selaku Humas RSJRW.
Bertema “KAMI BEDA, KAMI BISA”, kegiatan Visual Arts Exhibition of Skizofrenic ini memamerkan karya lukis penderita skizofrenia di RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang, mayoritas lukisan yang dipamerkan dilukis oleh penderita yang sudah pulang. Tidak hanya lukisan, ada beberapa karya yang lain seperti gantungan kunci, tatakan gelas, tas laptop, tas hp dari bahan rajutan dan masih banyak lagi. Ini merupakan salah satu metode terapi yang dipakai RSJRW, sebenarnya rehabilitan melewati 14 hari masa rehabilitasi, dimana dalam rentang waktu tersebut digunakan untuk mengetahui kecenderungan bakat minat rehabilitan, yang selanjutnya diarahkan di bidang yang paling diminati.
Keterampilan yang didapat selama menjalani proses rehabilitasi diharapkan dapat digunakan sebagai bekal rehabilitan saat sudah dinyatakan sembuh dan kembali ke masyarakat, agar mempunyai kemampuan untuk mengembangkan bakatnya bahkan dapat menghidupi dirinya sendiri lewat karya yang mereka buat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar