Kamis, 13 Oktober 2016

KEMERIAHAN PERINGATAN HARI KESEHATAN JIWA SEDUNIA 2016 DI RSJ DR. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

Lawang (10/10) Pertolongan pertama secara psikologis dalam masalah kesehatan jiwa sangat diperlukan bagi semua orang, karena berbagai kondisi krisis dan masalah kesehatan jiwa sering terjadi di masyarakat. Tekanan psikologis dan krisis mental dapat terjadi dimana saja, seperti di rumah, di sekolah, di tempat kerja, di jalan, di ruangpublik, dan di fasilitas pelayanan kesehatan. Kalimat diatas merupakan petikan sambutan Menteri Kesehatan RI yang disampaikan oleh Staf Ahli Menteri Bidang Mediko Legal drg. Tritarayati, SH, M.H.Kes pada acara puncak Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) 2016 di Monas, Jakarta (9/10).
HKJS yang diperingati setiap tahunnya pada 10 Oktober mungkin tidak setenar hari kesehatan lainnya, namun jika dicermati lebih jauh permasalahan kesehatan jiwa kini mulai mendapatkan perhatian di masyarakat. Munculnya berbagai fenomena kesehatan jiwa di media massa seperti korban pasung, kasus bullying, perilaku menyimpang dan berbagai kasus lain menjadikan permasalah kesehatan jiwa penting untuk dikaji lebih dalam, bukan lagi stigma atau hal tabu untuk diperbincangkan. Melihat fenomena tersebut RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang (RSJRW) sebagai RS Khusus Jiwa  memaknai HKJS dengan berbagai kegiatan positif yang diharapkan dapat memberikan nilai lebih bagi rehabilitan, jejaring pelayanan kesehatan jiwa, dan masyarakat pada umumnya.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya kegiatan peringatan HKJS tahun ini diawali dengan apel pagi yang selanjutnya diisi dengan seminar penguatan jejaring pelayanan kesehatan jiwa tingkat regional Jawa Timurdan kegiatan pengembalian fungsi sosial rehabilitanmelalui pawai budaya. Pawai budaya yang diprakarsai oleh bidang keperawatan ini diikuti 127 rehabilitan dari 25 ruang rawat inap. Momen HKJS tahun ini makin semarak dengan tarian Gamu Famire yang dimeriahkan oleh tarian dari seluruh rehabilitan, mahasiswa praktikan, karyawan, jajaran pejabat struktural, fungsional dan bahkan jajaran direksi yang hadir turut larut menari bersama.  Pada pawai budaya yang mengusung tema “Sehat Jiwa Diawali Dari Keluarga” RSJRW berusaha memposisikan diri sebagai keluarga bagi rehabilitan yang kini sedang menjalani masa rehabilitasi. Sebagai rencana tindak lanjut menurut Kabid Keperawatan Ibu Susiati, SST dalam waktu dekat RSJRW akan mengundang keluarga rehabilitan untuk memberikan edukasi mengenai permasalahan kesehatan jiwa dan bagaimana cara deteksi dini bila terjadi bangkitan pada ODGJ. 
Pada kesempatan yang sama, RSJRW juga tengah mengadakan Seminar Penguatan Kapasitas Kesehatan Jiwa Daerah Rujukan Regional di Gedung Semeru. Acara yang diikuti lebih dari 100 peserta yang berasal dari perwakilan Pemberi Pelayanan Pertama Tingkat Pertama (PPK 1), Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Jatim, Puskesmas, Dokter, Perawat, Petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Dinas Sosial, dan Kader Kesehatan. Acara yang berlangsung pada pukul 08.30  hingga pukul 16.00 WIB secara resmi acara dibuka oleh Direktur Keuangan dan Administrasi Umum Nurul Sri Hidayati Rini, SE, MMRS, Ak  mewakili Direktur Utama.
Ada 4 materi utama yang disampaikan pada seminar kali ini, yang pertama adalah Materi Pengenalan Masalah Kesehatan Jiwa di Masyarakat oleh dr. Anna Purnamasari,SpKJ. Dilanjutkan dengan materi Pelatihan Deteksi Dini Gangguan Jiwa di Masyarakat oleh dr. Yulia Fatima Bessing,SpKJ. Materi ketiga adalah Pengenalan Sistem Rujukan dan Pembiayaan Masalah Kesehatan Jiwa oleh Bapak Basirun Amd.RM dan yang terakhir adalah Pembentukan Jejaring Kesehatan Jiwa Regional oleh dr. Yulia Fatima Bessing,SpKJ. Diharapkan melalui kegiatan ini penguatan jejaring kesehatan jiwa ditingkat regional dapat tercapai dan pemahaman berbagai pihak terkait mengenai permasalahan kesehatan jiwa dapat ditingkatkan. (arum)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar