Rabu, 16 Mei 2012

Minum Es Picu Pembekuan Otak?


Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ilmuwan Harvard Medical School akhirnya bisa membuka jalan untuk pengobatan yang lebih efektif untuk berbagai jenis sakit kepala, seperti migrain, atau rasa sakit yang disebabkan oleh cedera otak.

Otak beku
atau ganglioneuralgia sphenopalatina, adalah jenis sakit kepala jangka pendek biasanya dikaitkan dengan konsumsi yang cepat dari es krim, atau minuman yang sangat dingin.

Pembekuan otak terjadi ketika sesuatu yang sangat dingin menyentuh langit-langit-atas (atap mulut). Biasanya terjadi ketika cuaca sangat panas, dan orang tersebut mengkonsumsi sesuatu
yang dingin terlalu cepat.

Dr Jorge Serrador, seorang peneliti elektronik kardiovaskular, yang mempresentasikan temuan tim pada pertemuan Experimental Biology 2012 di San Diego, menjelaskan bahwa sampai sekar`ng, para ilmuwan belum dapat sepenuhnya memahami apa yang menyebabkan pembekuan otak.
Ia dan tim merekrut 13 relawan dewasa yang sehat. Mereka diminta untuk menyesap air es dingin melalui sedotan, sehingga cairan akan memukul langit-langit atas mereka. Aliran darah di otak mereka dipantau menggunakan tes Doppler transkranial.

Mereka menemukan bahwa sensasi pembekuan otak tampaknya disebabkan oleh kenaikan dramatis dan mendadak dalam aliran darah melalui arteri serebral anterior otak. Begitu arteri terbatas, sensasi rasa sakit otak beku mereda.
Para ilmuwan mampu memicu penyempitan arteri dengan memberikan para relawan air hangat untuk diminum.

Migrain lebih rentan terhadap pembekuan otak penderita.  Dr. Serrador menjelaskan bahwa kita sudah tahu bahwa penderita migrain lebih mungkin untuk menderita pembekuan otak setelah minum atau makan makanan yang sangat dingin, dibandingkan dengan orang yang tidak pernah memiliki migrain. Dia menunjukkan bahwa beberapa dari apa yang terjadi selama pembekuan otak mungkin mirip dengan apa yang menyebabkan migrain, dan mungkin jenis lain dari sakit kepala, termasuk yang disebabkan oleh cedera otak traumatis.

Serrador dan tim percaya bahwa perubahan lokal dalam aliran darah otak dapat menyebabkan sakit kepala jenis lain. Jika hal ini dapat dikonfirmasi dalam studi lebih lanjut, obat baru yang mencegah atau membalikkan vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) dapat membantu mengobati sakit kepala.



Copyright : Medical News Today
Ditulis kembali oleh Ardiyani Eka Saraswati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar