Rabu, 10 Oktober 2012

Memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia dan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia Tahun 2012



“Ketahanan Mental Untuk Mengurangi Depresi dan Resiko BunuhDiri”

Depresi dan Bunuh diri merupakan bentuk–bentuk masalah psikososial di masyarakat yang perlu penanganan serius dari seluruh pihak termasuk pemerintah, lantaran berdampak pada peningkatan morbiditas dan mortalitas.
Bunuh Diri dan Self Harm oleh dr.Yulia Fatimah Bessing,SpKJ
Kasus depresi dan bunuh diri di Indonesia belakangan ini dinilai cukup memprihatinkan karena angkanya cenderung meningkat. RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang (RSJRW) berperan sebagai salah satu unit pelayanan kesehatan jiwa mempunyai misi diantaranya menangani masalah psikososial di masyarakat, turut berpartisipasi memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia 2012 yang jatuh pada tanggal 10 September sekaligus Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2012 yang jatuh pada tanggal 10 Oktober nanti dengan menggelar serangkaian kegiatan sebagai upaya penanggulangan kejadian depresi dan bunuhdiri. Hari Kesehatan Jiwa Sedunia tahun  2012 ini mengangkat tema “Depresi : Sebuah Krisis Global”.
Salah satu bentuk kegiatan yang telah digelar kemarin adalah Seminar Sehari, dengan tema “Ketahanan Mental Untuk Mengurangi Depresi dan Resiko Bunuh Diri” pada Selasa (22/09/12).
Diikuti 200 orang peserta, yang terdiri dari perwakilan Kecamatan Lawang, Kapolsek Lawang, Danramil Lawang, Puskesmas Lawang, RSUD Lawang, Dinas Pendidikan Lawang, Perwakilan Guru SMUN 1 Lawang, serta Mahasiswa D3 dan S1 Keperawatan STIKES Karya Husada Pare Kediri.

Kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.30 WIB ini dibagi menjadi 3 sesi utama. Sesi pertama adalah pembukaan seminar oleh Direktur Utama RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Dr.Bambang Eko Sunaryanto,SpKJ. Dalam sambutannya, beliau menghimbau agar masyarakat dapat bersama-sama mendukung dan peduli akan kesehatan jiwa, “kebanyakan masyarakat kita lebih memilih berobat secara alternatif ke paranormal atau kyai, tetapi alangkah lebih baik jika didukung dengan pengobatan medis, sehingga dapat saling bersinergi. Kalau tidak ada biaya, segeralah mengurus Jamkesmas atau Gakin agar mendapat keringananbiayabahkan gratis. Stres yang berkepanjangan dapat memicu tindakan bunuh diri, Pemberitaan media yang berlebihan juga berperan dalam menyebarkan “tren” bunuh diri atau copycat behavior.Dengan seminar ini diharapkan dapat mensosialisasikan ilmu dan informasi yang didapat selama seminar sehingga dapat membawa manfaat untuk kita semua”,ujarnya.
Sesi kedua adalah sesi materi. Materi yang disampaikan antara lain Faktor, Gejala dan Strategi Terapi Depresi oleh Drs.Gatot Sugiarto,Mpsi (Psikolog RSJRW). Bunuh diri, Apa Mengapa dan Bagaimana oleh Zaenal Mutaqin (Ka.Bid Keperawatan RSJRW), serta Bunuh Diri dan Self Harm oleh dr.Yulia Fatimah Bessing,SpKJ (Psikiater RSJRW), yang kemudian diakhiri dengan sesi diskusi dan tanyajawab,
Depresi merupakan gabungan beberapa faktor yang dapat terjadi pada siapa saja, perasaan sedih yang berkepanjangan, kehilangan minat, tidak mempunyai motivasi serta gangguan penyerta seperti gangguan pola tidur, pola makan, konsentrasi menurun dan keluhan lain seperti keluhan sakit perut, keluhan pernafasan, keluhan nyeri/sakit tanpa sebab yang jelas bukan suatu tanda kelemahan. Depresi bukan sesuatu yang dapat diubah dengan cepat dan diabaikan begitu saja. Depresi yang berkepanjangan sangat berisiko memicu tindakan bunuh diri, kondisi dimana orang berisiko untuk melakukan bunuh diri diantaranya skizofrenia, mempunyai penyakit fisik/kronis, gangguan stress pasca trauma, riwayat keluarga bunuh diri, kematian pasangan hidup, problem ekonomi dan lainnya.
Bila menemui tanda bunuh diri, segera mencari bantuan dan bersikap empatik terhadap penderita, minimalkan stigma terhadap penderita dan pengobatannya. Sebuah situs bernama www.janganbunuhdiri.net muncul karena terilhami maraknya aksi bunuh diri. Situs ini berfungsi untuk memberikan konsultasi interaktif bagi mereka yang berfikir untuk melakukan aksi bunuh diri. Hadir pula di facebook : janganbunuhdiri. Kementerian Kesehatan juga melakukan upaya untuk mengurangi angka kematian karena kasus bunuh diri, Dibukanya hotline service 500-454 atau 021-9696 9293 yang beroperasi selama 24 jam untuk menampung keluhan, penelepon dapat leluasa menceritakan dan membagi segala permasalahannya kepada petugas tanpa harus khawatir identitasnya diketahui orang lain. Begitupun di  RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang juga tersedia layanan Helpline Service 0341-424224. Diharapkan, layanan ini dapat mengurangi angka depresi dan bunuh diri di Indonesia.
Kegiatan lainnya yang dikoordinir oleh Instalasi PKMRS yang termasuk dalam rangkaian kegiatan sosialisasi peringatan hari kesehatan jiwa sedunia 2012 dan hari pencegahan bunuh diri sedunia 2012, antara lain :
1.    Siaran Radio, pada Selasa,13 September 2012 dengan tema Pencegahan Bunuh Diri dan Selasa,9 Oktober 2012 dengan tema Depresi : Sebuah Krisis Global di RRI Malang. 
2.       Sosialisasi Peringatan HKJS 2012 dengan tema Depresi : Sebuah Krisis Global bagi pegawai RS Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang pada Senin, 8 Oktober 2012 bertempat di Halaman Gedung RS Jiwa Dr.RadjimanWediodiningrat Lawang.
3.        Pemasangan spanduk di halaman RS Jiwa Dr. RadjimanWediodiningrat Lawang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar