PENGERTIAN
Autisme adalah gangguan
perkembangan pervasive / menyeluruh yang menunjukkan ciri kelainan fungsi dalam
tiga bidang : interaksi sosial, komunikasi timbal balik, dan perilaku yang
terbatas dan berulang. Sampai saat ini banyak teori kedokteran yang
membahas penyebab anak autis, namun
belum ada satupun yang mampu menemukan faktor penentu bahkan
pemicu autisme belum diketahui secara jelas.
Memiliki anak yg menderita autis memang berat.
Anak penderita autis, selain
tidak mampu bersosialisasi, penderita tidak dapat mengendalikan emosinya. Kadang
tertawa terbahak, kadang marah tak terkendali, bahkan dia sendiri tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri dan
memiliki gerakan-gerakan aneh yg selalu diulang-ulang.
Mungkin juga kelainan
autisme ini justru memberikan suatu kelebihan bagi sang penderitanya, hal ini
terbukti dari kasus yang terjadi pada, Jacob Barnett, seorang anak yang berumur
12 tahun di Amerika yang dapat memecahkan teori "Big Bang" (teori
konsep rumusan matematika yang sangatlah rumit), dan setelah dilakukan
serangkaian tes ternyata ia memiliki IQ melebihi Albert Einstein (170).
Jacob mengidap Aspergers syndrome, Kristine Barnett, ibu dari Jacob
sempat heran ketika anaknya tidak dapat mengucapkan sepatah kata pun hingga ia
menginjak usia dua tahun. Akibat kelainan yang dideritanya tersebut, Jacob
menjadi pengajar di Universitas Indiana .
Ia mengajar tentang hal-hal yang berhubungan dengan dunia matematika (kalkulus,
aljebra, geometri, dan trigonometri) yang mungkin bagi kita sendiri pelajaran
tersebut sangatlah membosankan sekali. Tidak hanya itu saja, ia juga sedang
mengembangkan teori relativitas dari Einstein saat ini.
Contoh kasus diatas cukup
membedakan sudut pandang kita terhadap autisme, ada yang menganggap sebagai
kekurangan,dan sebaliknya. Sekedar informasi, Autisme bisa diarahkan kok, baiknya kenali gejalanya secara
dini :
GEJALA
a) Terganggunya
perkembangan minimal, antara lain :
ü Kemampuan
bahasa dalam komunikasi sosial
ü Perkembangan
interaksi sosial timbal balik
ü Kemampuan
menggunakan mainan sesuai fungsinya/bermain pura-pura.
b) Gangguan
kualitatif dalam interaksi sosial minimal 2 dari :
ü Kurangnya
kontak mata, ekspresi wajah, postur tubuh dan gerakan untuk melakukan interaksi
sosial.
ü Gagal dalam
mengembangkan kemampuan interaksi dengan sebaya ( dalam hal minat, aktivitas
dan emosi )
ü Kurang
kemampuan timbal balik secara sosial dan emosional.
ü Kurang
minat untuk berbagi kegembiraan dengan orang lain ( memamerkan, menunjuk benda
atau orang lain)
Gangguan
perkembangan secara kualitatif dalam komunikasi, minimal satu dari :
ü Terlambat /
belum bisa berbahasa serta kurang mampu menggunakan bahasa. Bila bisa bicara,
bicaranya tidak dipakai untuk komunikasi.
ü Penggunaan
bahasa yang berulang-ulang
ü Kurang daya
khayal serta kemampuan bermain pura-pura dan meniru.
Perilaku
berulang serta minat dan aktivitas yang terbatas, minimal 1 dari :
ü Preokupasi
terhadap satu atau lebih minat yang tidak normal dalam hal isi atau keterpakuan
/ intensitasnya.
ü Kelekatan
yang kompulsif pada rutinitas yang tak bertujuan / suatu ritual.
ü Preokupasi
terhadap bagian dari benda atau mainan ( misalnya : bau, tekstur, suara ).
PELAYANAN AUTISME DI RSJ Dr. RADJIMAN
WEDIODININGRAT LAWANG
Komunitas
autisme sudah mencapai populasi yang besar dan belum ada sistem pendidikan yang
sistematis. Kalaupun ada biayanya mahal atau belum ada sekolah atau tempat terapi yang benar-benar
sesuai. Tidak ada yang salah dalam situasi ini, baik lembaga, orang tua atau
para ahli, mengingat masalah autisme ini masih tergolong baru.
Pelayanan autisme di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang merupakan layanan pengembangan bagian dari Unit Anak dan Remaja, bertujuan untuk mengupayakan
pelayanan yang optimal dalam mengembangkan potensi dan kemampuan anak-anak berkebutuhan khusus, baik dalam kesiapan akademi, kemampuan komunikasi dan
sosial serta meminimalkan hambatan-hambatan dalam integrasi sosialnya.
Program Pelayanan Rutin, meliputi :
- pemeriksaan medis
- pemeriksaan
psikologis
- pemeriksaan
laboratorium
Day Care :
- terapi medis
- terapi perilaku
- terapi supportif
antara lain :
-
terapi okupasi
-
terapi wicara
-
terapi gizi
-
terapi musik
-
fisioterapi
Dengan pelaksanaan terapi terpadu oleh Dokter dan perawat
yang kompeten dalam penanganan autisme bertujuan mengembangkan kemampuan
kognitif bagi penyandang autisme, membantu penderita mampu untuk berkonsentrasi, mengontrol diri,
bicara/berkomunikasi, berfikir abstrak, membina diri, mampu mengembangkan
kemampuan pre-akademis dan menumbuhkan rasa percaya diri. (srs)
BUKA UNTUK UMUM
Senin s/d Jum’at, pukul 09.00 – 12.00 WIB
RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
Jl. A.Yani Lawang, Telp (0341) 426015,
429067 Fax : (0341) 423785
Tidak ada komentar:
Posting Komentar